Soal Psikotropika Mapel Biologi Kelas 11 SMA. Contoh Golongan II adalah Morfin. a. Dalam UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, disebutkan bahwa psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yangPsikotropika Golongan Psikotropia adalahZat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta. nyeri. Ekstasi berbentuk pil/tablet dengan bermacam model dan warna. Psikotropika Golongan I. Materi Psikotropika dan Golongan NAPZA | Biologi Kelas 11. 817 Jl. Merujuk Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, amfetamin maupun metamfetamin masuk jenis psikotropika golongan II. Golongan 2 juga memiliki risiko ketergantungan yang cukup tinggi meski tidak separah golongan 1. 4-91. Obat ini dapat menimbulkan perasaan gem bira, curiga dan agresif. Kendati demikian, penggunaan obat-obatan ini tetap harus sesuai dengan saran dan resep dari dokter. contoh psikotropika golongan I = ekstasi golongan II = aphetamina/aphetamine golongan III = phenobarbital golongan IV = diadepam, nitrazepam (BK,DUM)Contoh: Ekstasi, shabu, metilen dioksi metamfetamin, Lisergid Acid Diathylamine (LSD), dan lain-lain. Contoh stimulan yaitu kafein, nikotin, atau amfetamin, kokain, shabu, ekstasi. Jumlah tersangka tindak kejahatan Psikotropika meningkat sebesar 28,6% pertahun (BNN, 2004). d. Sedangkan sisanya mungkin bisa ditemui sehari-hari. Pasal 2. Sedangkan psikotropika adalah zat yang menimbulkan efek psikoaktif pada seseorang. Potensi yang dimiliki untuk mengakibatkan sindrom. Meskipun demikian, penggunaannya harus tetap sesuai dengan resep dokter agar tidak memberikan dampak yang berbahaya bagi tubuh. Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon, MDMDA/Ekstasi, dan lebih dari 65 macam jenis lainnya. Undang-Undang Nomor 35Tahun 2009 tentangJenis psikotropika golongan 4. Sabtu, 13 November 2021 12:57 WIB Penulis: Katarina Retri YuditaMetilendioksimetamfetamina (disingkat MDMA) biasanya dikenal dengan nama Ekstasi, E, X, atau XTC [5] [6] adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat rekreasi yang membuat penggunanya menjadi sangat aktif. Contoh : Ekstasi. Contoh Psikotropika Golongan 2: Amphetamine, Ritalin, Methylpenidate, Dextroamphetamine. Contoh psikotropika adalah sabu-sabu, ekstasi, dan sebagainya. Golongan II. 1. 224 p sikotropika g olongan i v. Nomor. Narkotika golongan 3, obat-obatan yang memiliki risiko ketergantungan ringan, umumnya digunakan untuk pengobatan dan terapi. Menteri Kesehatan Nomor 57 Tahun 2017tentang Perubahan Penggolongan Psikotropika(Berita Negara Republik Indonesia Psikotropika Golongan 2. a. No. Contoh-contoh psikokotropik jenis ini adalah diazepam, nitrazepam (Dumolid, Mogadon, BK) dan banyak lainnya. tercantum dalam Lampiran . 8 R. Pemakaian obat-obatan ini sering dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Baca juga: Maksud Slogan Lawan Narkoba dengan Berprestasi. untuk pengobatan dan penelitian contoh: kodein dan turunanya (BNN, pencegahan penyalahgunaan narkoba sejak usia dini, 2007). contoh: amfetamin dan metafetamin c) golongan 3 berpotensi sedang dalam. 1. Contoh: Amobarbital, Pentobarbita, Flunitrazepam, siklobarbital. Contoh: diazepam, klobazam, bromazepam, klonazepam, khlordiazepoxiase, nitrazepam (BK, DUM, MG). Dari uraian di atas Anda sudah mengenal secara singkat perbedaan antara narkotika dan psikotropika. Obat-obatan ini akan memberikan efek halusinasi bagi penggunanya serta mengubah perasaan secara drastis. dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan, yaitu: a) Golongan I adalah: psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan sedang diteliti khasiatnya. 2. Contoh Golongan II adalah Morfin. Apa itu narkoba?. 4. Psikotropika golongan I termasuk ekstasi, LSD (Lysergic Acid Diethylamide), dan DOM (Dimetoksi. com telah mengulas beberapa hal seputar jenis narkotika dan psikotropika dari berbagai sumber, Senin (25/3/2019). Psikotropika golongan II. 4. Narkoba adalah Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. 7 2. Beberapa jenis zat yang mampu merangsang syaraf pusat justru sering dipakai secara sembarangan tanpa resep yang tepat. Psikotropika golongan II hanya terbatas untuk tujuan medis sebagai terapi. 312. Zat Adiktif selain Narkotika dan PsikotropikaJika digunakan bersama Narkotika dan Psikotropika akan memperkua pengaruh obat/zat tersebut dalam tubuh manusia. Obat psikoaktif, psikofarmasi, atau psikotropika adalah zat dalam arti kimia yang mengubah fungsi otak dan mengakibatkan perubahan dalam persepsi, suasana hati, kesadaran, kognisi, atau perilaku. Pemakaian zat tersebut memberikan efek halusinasi bagi penggunanya serta merubah perasaan secara drastis. Psikotropika golongan IV juga bermanfaat dalam pengobatan dan golongan ini juga sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan. Ilustrasi Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika. tercantum dalam Lampiran . Golongan B. Pemakaian zat tersebut memberikan efek halusinasi bagi penggunanya serta merubah perasaan secara drastis. Tempat Penetapan. Adhyatma, MPH, Lt. Judul. Republik Indonesia. Selain itu, efek obat narkotika berfokus pada. Penggunaannya haruslah sesuai dengan resep dokter agar tidak memberikan efek kecanduan. Beberapa jenis bahan kimia dan tanaman yang termasuk dalam golongan zat atau obat. 1. 3. Contoh obat bebas antara lain parasetamol, oralit, docusate sodium, dan berbagai jenis multivitamin. Psikotropika golongan 2 juga memiliki risiko ketergantungan yang cukup tinggi, meski tidak. Pemakaian obat-obatan ini akan menimbulkan efek halusinasi, dan mampu merubah perasaan secara drastis. Efek buruknya bisa menimbulkan kecanduan hingga kematian. 2. penangung jawab apotek juga menerima atau mengedarkan obat-obat impor yang tidak memiliki ijin edar dan mengandung golongan obat psikotropika dan narkotika. Psikotropika Golongan IV. 2. Golongan I: psikotropika yang hanya digunakan dalam penelitian dan tidak untuk pengobatan karena risiko ketergantungan sangat tinggi. Psikotropika Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan ( +contoh anfetamin, metilfenidat atau ritalin). 2. Antimania (Antigaduh gelisah) Lithium Carbonate Antimania. Golongan 2 ini termasuk jenis obat-obatan yang paling sering. Namun, dengan catatan harus sesuai dengan resep atau anjuran dokter. contoh: MDMA,STP,dan LSD b) golongan 2 berpotensi tinggi dalam ketergantungan dan sangat terbatas dipakai dalam pengobatan. Zat dalam golongan ini mampu memberikan efek kecanduan yang terhitung sedang. Oleh Anas Ilham Diposting pada Agustus 16, 2021. Obat-obat ini bisa kita bedakan dengan melihat. Pemakaian obat-obatan ini sering dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Contoh zat adiktif yang termasuk golongan ini, yaitu sabu-sabu, opium, kokain, ganja, heroin, amfetamin, dan lain-lain. Psikotropika. 2. Psikotropika Golongan III Golongan 3 memberikan efek kecanduan yang terhitung sedang. Psikotropika golongan I. Psikotropika dibagi menjadi empat golongan, yaitu : · Psikotropika Golongan I: Merupakan psikotropika dengan daya adiktif yang paling kuat, belum diketahui manfaat untuk mengobati dan sedang diteliti manfaatnya. 2. Psikotropika Golongan 4. Bahan kimia. Obat resep, psikotropika golongan 2. CO. Berikut bospedia memberikan Soal Narkoba Mapel PJOK Kelas 10 SMA/MA. Selain penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), psikotropika golongan I dinyatakan sebagai barang terlarang. TRIBUNPONTIANAK. dan - 20 - . Food & Drug Administration, nikotin adalah zat kimia berupa stimulan yang sangat adiktif dan ditemukan dalam tanaman tembakau. Psikotropika Golongan IV: Merupakan psikotropika yang mempunyai daya adiktif ringan dan juga bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : LSD, DOM, broloamfetamine,DMA, DMT, dan lainnya. (Sumber: Shutterstock) Suara. NAPZA merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alami maupun sintesis bukan narkotik yang berkhasia psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf dan menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Ketiganya memiliki ciri khas masing-masing. Contoh: Wiski, Vodka, arak. - Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh dari narkotika adalah opium, codein dan LSD. • PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh : diazepam, bromazepam, Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo,. Contoh : codein. Kartu Stok obat Psikotropika dan Narkotika b. Amfetamina, sekobarbital, dan zipepprol merupakan. 2. Menurut UU Nomor 5 Tahun 1997, Psikotropika terdiri dari 4 golongan : 1. 2. 1. Contoh : Amphetamine. Contoh; amfetamin. Obat yang kerap dipakai sebagai penenang bagi mereka yang mengalami depresi berat, serangan panik, dan gangguan kejiwaan ini juga memiliki kandungan alprazolam sehingga bisa disebut sebagai psikotropika. Golongan II Narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk. digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Obat ini termasuk ke dalam golongan stimulan sistem saraf yang dapat memberikan efek fokus, tenang, energik, hingga euphoria. b. Contoh dari zat golongan 3 diantaranya adalah Mogadon, Brupronorfina, Amorbarbital, dan lain-lain yang jumlah totalnya ada 9 jenis. Namun, golongan II juga bisa berguna sebagai ilmu pengetahuan. Psikotropika dan Narkotika. Terdapat empat golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut, tetapi setelah diundangkannya UU No. Ini adalah jenis psikotropika yang membuat sistem kerja saraf menurun. Psikotropika Golongan III Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta. Golongan 3 banyak digunakan untuk pengobatan karena memberikan daya adiktif sedang. Psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat,. dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran atau menghilangkan rasa atau mengurangi rasa. S. contoh: Ecstasy (MDMA), psilosin (jamur meksiko)/jamur tahi sapi, LSD (lisergik deitilamid), meskalin. Narkotika golongan III : Contoh : Codein menurut Pasal 1 angka 1 UU No. masyarakat yang belum termasuk dalam golongan Psikotropika sebagaimana diatur dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penetapan dan Perubahan Penggolongan Psikotropika; c. Narkotika Golongan 2 (merupakan bahan baku untuk produksi obat), menimbulkan potensi ketergantungan tinggi dan hanya digunakan sebagai pilihan terakhir dalam pengobatan. 3. Psikotropika digolongkan menjadi 4 (empat) golongan berdasarkan potensi efek ketergantungan : Psikotropika Golongan I; Hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi kesehatan/pengobatan karena dapat menyebabkan potensi sindrom ketergantungan yang sangat kuat. Psikotropika adalah zat/bahan bakuatau obat, baik alamiah maupun. Psikotropika Golongan I: Merupakan psikotropika dengan daya adiktif yang paling kuat, belum diketahui manfaat untuk mengobati dan sedang diteliti manfaatnya. Zat adiktif dibagi menjadi tiga golongan, yaitu zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, zat adiktif jenis narkotika, serta zat adiktif jenis psikotropika. tercantum dalam Lampiran . Berdasar Undang-Undang tersebut, psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat. Contoh: Metilfenidat, Sekobarbital. REPUBLIK INDONESIA, . 1. Surat pesanan tersebut hanya digunakan untuk memesan obat yang termasuk golongan narkotika, psikotropika, dan mengandung prekursor, seperti pseudoephedrine,. Kerjakan dulu soal yang kamu anggap mudah. amobarbital, pentobarbital Golongan IV Contoh: Psikotropika yang berk hasiat pengobatanContoh golongan obat keras adalah antibiotik. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam. Psikotropika merupakanan zat ataupun obat, baik itu alamiah maupun juga sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif dengan melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental serta juga perilaku (Undang-Undang No. Psikotropika Golongan III Psikotropika golongan ini banyak digunakan untuk terapi dan keperluan ilmu pengetahuan serta berkhasiat dalam pengobatan. Mdma ekstasi dan xtc 4. Obat ini juga efektif digunakan untuk mengobati beberapa kondisi lain sesuai instruksi dokter. Daya adiktif yang dibawanya hanya memiliki tingkatan sedang. 2. - Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. , Membongkar Kebijakan Narkotika,d. Pemakaian zat-zat tersebut memberikan efek halusinasi bagi penggunanya serta dapat mengubah perasaan secara drastis. Sebagian obat psikedelik diproduksi secara sintetik, namun ada pula yang terbentuk secara alami dari tumbuh-tumbuhan tertentu. Golongan 4 memang memiliki risiko kecanduan yang kecil dibandingkan dengan yang lain. Rohypnol. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi. Psikotropika Golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat yang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Psikotropika Golongan 2; Golongan 2 juga memiliki risiko ketergantungan yang cukup tinggi meski tidak separah golongan 1.